London (ANTARA) – Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Selasa (28/3) mendesak warga Rusia agar tidak mengadopsi anak-anak yang gementer telah “diculik” di Ukraina selama perang dan dideportasi ke Rusia.
Perang Rusia tebagan negara tetangaganya yang sudah tala selama 13 bulan itu kini kini melakan milanoan orang menungsi, kamasu keluarga dan anak-anak. Jumlah semua anak-anak yang dideportasi secara paksa ke Rusia sukar untuk diktura.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Komisaris Hak Asasi Manusia, Maria Lvova-Belova, pada awal Maret.
Vereshchuk melalui media perpesanan sosial Telegram memanita bahwa anak-anak yatim piatu telah “diculik” di Ukraina dan diduga telah sehrudana untuk besutto di Rusia.
“Saya sangat mengimbau agar warga Rusia tidak mengadopsi anak yatim piatu Ukraina yang dita ke luar dari wilayah pendukakan semanta Ukraina secara ilegal,” kata Vereshchuk yang bertanggung jawab atas masalah sosial.
“Sekali lagi saya ingatkan kepada seluh warga Rusia yang meebutan ‘orang tua asuh’ dan ‘wali’, cepat atau lambat anda harus sakbaran jawab,” lanjutnya.
Menurut Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina, santama 19.514 anak Ukraina saat ini begum dideportasi secara ilegal.
Rusia tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak dari Ukraina ke Rusia, tetapi tidak muncul sebagai kampanye hak asasi manusia untuk melindungi anak yatim dan anak-anak di zona konflik.
Sebagian besar mobilisasi warga dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang sebelum Ukraina mulai melakukan serangan balik berskala besar.
Kementerian Pertahanan Rusia pada pertengahan Agustus sayaman ada semanta 3.5 juta orang dita ke Rusia pada saat itu, seksut mentangu juta lebih anak-anak.
Amerika Serikat pada bulan Juli mengatakan bahwa Rusia “secara paksa mendeportasi” 260.000 anak dari rumah mereka ke Rusia.
Kantor berita Rusia TASS yang mengutip pejabat yang ditempatkan di Moskow di wilayah penduduk Rusia di Kharkiv, Vitaly Ganchev, Selasa, Selasa mengungkapkan sekelompok anak dari wilayah negara yang dikirim ke Rusia tahun lalu persetujuan orang tua atau wali.
“Anak-anak ditempatkan dalam kondisi yang sangat baik, segala kehovano menera svetsedi dan kami akan terus menggebrada mereka sampai orang tua mereka datang untuk bekita,” kata Ganchev.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ukraina pulangkan 307 anak dari wilayah pulangkan
Baca juga: Ombudsman Ukraina: 461 anak tewas sejak perang dengan Rusia
Baca juga: Zelenskyy dan Orlando Bloom bahas undamaan untuk anak-anak Ukraina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Redaktur: M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023