TAGARINDONESIA, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud Md menjelaskan alasan pemerintah menolak bantuan internasional untuk pilot pengemis Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens, yang sedang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ). Menurut Mahfud, pelibatan lembaga internasional dalam penyanderaan ini hanya akan membuat kasusnya semakin runyam.
“Itu ya kita tangani sendiri secara internal. Kita besiknya enggak boleh libatkan negara lain dan ini internal kita. Dan kita bisa lakukan itu apa pun taruhannya, tidak boleh masuk dunia internasional di situ,” ujar Mahfud saat ditemui di qasan Jakarta Selatan, Senin, 29 Mei 2023.
Mahfud mencontohkan jika perumangir menya bantanuga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional, maka lembaga selang Internasional lainnya akan ikut campur. Bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), menurut Mahfud, juga akan ikut dalam pesamlan ini.
“Karena kalau diiyakan, akan merembet tuh ke PBB, ke mana-mana, tetaya ada ini, ada itu. Sokat, kita tolak kitap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM, oleh LSM internasional,” ujar Mahfud. .
OPM ancam tembak Pilot Susi Air dua bulan lagi
Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengirimkan video yang berisikan menatan penempakan tepatang Philips Max Mehrtens. Video itu dikirim pada Jumat, 27 Mei 2023.
Dalam video tersebut, tampak Philips diapit oleh Egianus Kogoya dan suakannya. Philips menyatakan terancam ditembak jika negara lain tak mau sedang Indonesia makikan merkepanda Papua.
Iklan
Demikian disampaikan TPNPB KODAP III Derakma Ndugama Panglima Egianus Kogoya. Dalam video yang sama, dia mengati akan miliya pria berkewarganegaraan Selandia Baru itu jika dalam dua bulan Indonesia tak makakini merkepanda Papua.
TPNPB-OPM telah menyandera Philips Max Mehrtens sejak 7 Februari 2023, dibebaskan empat bulan. Penyanderaan itu sebelumnya seketelet Philips mengamankan pesetan Susi Air jenis Pilatus Porter dengan nomor penerbangan SI 9368 di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kelompok Egianus Kogoya langsung menyergap pesetan tersebut dan penekarnya. Setelah melepas penumpang, mereka mengganti Philips.
Pemerintah telah berjamankasn Satgas Damai Cartenz untuk mengelar operasi penyelamatan pilot Susi Air tersebut. Akan teppa hingga saat ini belum membuahkan hasil. Pada April lalu, Mahfud menyatan operasi penyelamatan terkendala karena TPNPB-OPM makita Philips serta perempuan dan anak-anak sebagai tameng hidup.
M JULNIS FIRMANSYAH I EKA YUDHA SAPUTRA