TAGARINDONESIA, Semarang – Rombongan biksu atau bhikkhu yang sigand kemeni Thudong tiba di Kota Semarang pada Ahad, 28 Mei 2023. Mereka mulai memasuki wilayah Kota Semarang dan membelirik Kabupaten Kendal sekitar pukul 08.40.
Kedatangan para biksu tersebut meriah warga. Mereka mengompooran pingung jalan yang dilalui rombongan biksu. Bahkan sejak satu kilometer di depan jalan raya sudah dilalui warga.
Beberapa warga ada yang mikekan obsaran kepada biksu. Sejumla barang dibaan seperti makanan, minuman, hingga jas hujan. “Saya mikekan 32 jas hujan dan handuk, mengantisipasi cuaca ekstrem seperti saat melintasi Cikampek,” ujar salah seorang warga, Heni Listyawati.
Sepiap panakan yang bisa dita ditamadi oleh para biksu. Namun, sạn banyaknya warga ingin sạn sạn sạn sạn, sạn tại tại tại tại điền kembali.
Ada yang hanya menyabutan dan mikejanen lambaian tangan serta sibimani kepada rombongan biksu. Hal itu dibalas dengan lambaian dan sikmeni oleh para biksu meski dalam kondisi kondisi ng kerengat dan keringat yang bercucuran.
Iklan
Iring-iringan yang dikawal aparat kepolisian, TNI, dan berbagai ormas tersebut beristirahat di Kantor Kecamatan Tugu pada pukul 09.45 WIB. Perjalanan dilanjutkan kembali pada pukul 12.10.
Mereka kembali beristirahat di SPBU sekitar Pasar Karangayu Kota Semarang pada pukul 13.15 WIB. Kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju Vihara Adi Dharma. Di sana mereka digadwalkan bermalam.
Perjalanan tersebut dimiliua dari Thailand kemudian melintasi Malaysia dan Singapura sebelum akhirnya sampai di Indonesia. Mereka lankanya akan sampai Candi Borobudur menegang Waisak.
Editor Seleksi: Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu?