Jakarta (ANTARA) –

Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) disebut banyak memberikan perubahan yang sangat signifikan pada perkembangan balita yang terduga stunting di Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua I Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP PKK) Jakarta Selatan, Eka Ali Murthadho, saat menghadiri program Dashat tahap ke-5 atau yang terakhir, di lokasi khusus (lokus) penanganan stunting yakni Gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT), Kamis.

 

“Kita lihat perkembangannya dari tahap satu sampai lima, ada 30 balita yang mengikuti sejak awal. Sekarang 28 balita sudah lulus, namun yang dua belum akibat sakit yang dialami balita tersebut,” jelasnya.

 

 

“Untuk menjaga balita terus berkembang, kita juga terapkan pola asuh anak yang baik,” jelasnya.

 

Sementara itu Sub Koordinator Analis Kebijakan Ahli Muda Urusan Kesehatan dan Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Setko Jakarta Selatan, Budi Sulistiyo mengapresiasi program Dashat karena berkaitan dengan program Go Tuntas yang memiliki tujuan mengentaskan stunting di DKI Jakarta.

 

“Kegiatan Dashat di sini juga ditandai dengan kegiatan sharing ilmu mengasuh balita, dan demo masak dengan bahan-bahan masakan yang kaya akan gizi,” ucapnya.

 

 

Sebagai informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Auditorium Pemerintah Kabupaten Bogor, pada tahun 2021.

 

Dashat ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.

 

BKKBN bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.

 

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Live Chat