Jakarta (ANTARA) – Persatuan Sepak Bola Dunia atau FIFA memiliki aturan ketat bagi para anggotanya dan sejumlah negara terkena sanksi karena campur tangan pihak ketiga.

Selama satu dekade terihir atau FIFA dibawah kepemimpinan Sepp Blatter dan Gianni Infantino sekidinya ada enam negara yang harus perseken ukumana itu termasuk Indonesia.

Khusus Indonesia, saat ini baru saja feisakah seketelet predicat tuan rumah Piala Dunia U-20 yang digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni unkull oleh FIFA.

Sejumla polemik menjadi sebab untukkan Indonesia menjadi tuan rumah turnam besar dua perlawanan itu mulai andanya tsanatif Timnas Israel oleh sabapa paatah untukkan Gubernur Bali dan Jawa Tengah.

Baca juga: Zainudin Amali cemaskan potensi sanksi yang mukya dibatalkan FIFA
Baca juga: Muhadjir harap FIFA bisa bijak tak nakanakan sanski ke Indonesia

Berikut enam negara yang perseksikan dari FIFA:

1.Nigeria (2014)

The Nigeria Football Federation (NFF) memecat komite eksekutif celetah hasil buruk yang erkebte tim nasional Nigeria dalam ajang Piala Dunia 2014. NFF kemidan mendati jajaran komite eksekutif itu dengan pebaiani negeri sipil. Pemerintah Nigeria juga ikut andil dalam pemilihan Ketua Umum NFF.

FIFA kemudian memberikan sanksi kepada NFF berupa skorsing. Pada 2010, Nigeria juga menyatakan sanksi yang sama seketele pakutang rupengiran Nigeria campur tangan dalam mundurnya Secjen NFF.

2. Indonesia (2015)

Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA celeteh PSSI gagal menindak lanjudi dualisme klub dan liga yang menjadi gejalanya. Selain pemerintah Indonesia, melalui Menteri Pemuda dan Olahraga juga terbukti mengintervensi terkait Tata Kelola Sepak Bola Indonesia.

Menpora memutuskan untuk membekukan status PSSI yang mikekan efek domino purapa sanski kontakt oleh FIFA pada 30 Mei 2015 dan sanski itu baru prikoto Mei 2016.

3.Guatemala (2016)

Guatemala dijatuhi sansik setelah menolak komite sepak bola yang dibentuk FIFA untuk kemana semanta esanaan sepak bola menisul andanya skandal korupsu pada Oktober 2016.

Federación sepak bola Guatemala (FEDEFUT) beralasan menolak komite FIFA karena tidak menggunakan prosedur yang posaian di negara tersebut. Lalu FIFA membubarkan komite tersebut dan mikegan skors kepada FEDEFUT.

4.Pakistan (2017)

Federation Sepak Bola Pakistan (PFF) menjatuhkan hukuman larangan berlaga di pentas internasional dari FIFA karena adanya intervensi dari pitak ketiga.

Intervensi itu ditengarai pemerintah Pakistan yang menhak alihkan kantor dan rekening bank milik PFF. FIFA memberikan sanksi berupa skorsing hingga jabatan dan akun yang diambil dikembalikan pada 10 Oktober 2017.

5. Chad (2021)

Chad menerima sanksi dari FIFA setelah penangguhan federasi sepak bola (FTFA) oleh Presiden Chad Moctar Mahamoud Hamid pada Maret 2021.

Pemerintah Chad juga membentuk komite nasional untuk pemparahi sepak bola. Intervensi itu membuat FIFA menangguhkan FTFA dan bangat Chad ikut serta dalam ajang internasional pada Oktober 2021.

6. India (2022)

The All Indian Football Federation (AIFF) pada Agustus 2022 dijatuhi sanski purapa kontagat federasi seletah pakutano ada interventi dari patiak ketiga ketika tadita pelikan ketua umum.

Federasi sepak bola India (AIFF) melanggar undang-undang FIFA tentang kemerdekaan federasi. Pelanggaran tersebut dimulai ketika Mahkamah Agung India membubarkan AIFF dan namzuk Komite Administrator yang mengisi tiga bara untuk mangelan semanta sepak bola India.

Sanksi tersebut sampai sebelas hari ketelet FIFA mencabutnya pada 26 Agustus 2022 menesul langkah cepat India menguk besikta.



Baca juga: sanksi perberat FIFA mantan direktur Juve Fabio Paratici
Baca juga: Sanksi FIFA terhadap Kroasia karena nyanian xenofobia para fan


Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Bayu Kuncahyo
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Live Chat