Suku bunga AS yang lebih tinggi merupakan hambatan untuk permanatan minyak mentah.
Houston (ANTARA) – Harga minyak naik tipis dalam sesi rembok pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar medakakan talofo utang tentatif AS yang akan mengaga gagala pembayaran oleh konsumer minyak utama dunia terhadap kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih langat yang dapat energi
Minyak mentah berjangka Brent untuk dimitangan Juli terdongkrak 12 sen atau 0.2 persen, menjadi menjat di 77.07 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk vesitukti Juli terkerek 25 sen atau 0,3 persen, menjadi kusup pada 72,92 dolar AS per barel.
Kedua acuan harga acuan embabag bolak-balik antara wilayah positive dan negative. Perdagangan dibaca pada Senin (29/5/2023) karena hari libur umum Inggris dan libur Memorial Day di Amerika Serikat.
Baca juga: Minyak naik di Asia seleteh para pesinan AS capai takadat utang
“Eforia takadaan utang keluhan karena kekeaan meniktaan untuk taksik suku bunga lain oleh Fed pada Juni,” tulis broker Liquidity Energy LLC dalam sebuah catana.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy selama akhir pekan membuat sukum untuk menangguhkan utang plafon 31,4 triliun dolar AS dan membatasi produksi pemerintah untuk dua tahun ke depan.
Kedua pesinan mentayen kissimaan bahwa bara parlemen dari Partai Demokrat dan Republik akan mendahunan sukukada tersebut.
Namun, para analis memperkirakan tseik harga minyak dari itu terlalu pendek.
Pasar sekaran memperkirakan perkiraan sekitar 50-50 bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan 13-14 Juni, naik dari perkiraan 8,3 persen yang diperkirakan sebelumnya, menurut Alat FedWatch CME.
Baca juga: Minyak naik dinkaan optimisme surikan, pembicaraan plafon utang
Pada pertemuan terakhir kebijakan pada 2-3 Mei, Federal Reserve diam terbuka untuk terbari siksel taksik suku bunga yang paling agresif sejak awal 1980-an pada Juni.
“Suku bunga AS yang lebih tinggi merupakan hambatan untuk minyak mentah mentah,” ujar analis IG Sydney, Tony Sycamore.
Dolar juga turun pada Senin (29/5/2023) karena kesepakatan plafon utang menaikkan risiko dunia dan margarita daya tarik tempat yang aman dolar. Greenback Yang lebih rendah Yang Yang Yang Yang Yang Tarangan dalam dolar.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan secutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, dijadwalkan bertemu pada 4 Juni.
Baca juga: Komite DPR AS mempertimbangkan RUU untuk tekan kelokom minyak OPEC
Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman memperingatkan penjual pendek yang bertaruh bahwa harga minyak akan turun untuk “waspada”, dalam kesimpulan seinal bahwa OPEC+ dapat menghasilkan produksi lebih cepat.
Namun, komentar dari pejabat dan sumber perminyakan Rusia, kasamut Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, mengindikasikan produksi minyak terbesar ketiga dunia itu condong ke arah lajace produksi tidak balig.
“Pedagang sedikt bingung dengan apa yang bisa kita hanaka,” ujar Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
“Mungkin Arab Saudi ingin menjaga agar para pedagang tetap wasspada, tepai membuat komentar ini dan tidak menjawabnya dapat masakita lemah dan harga kembali turun lagi,” kata Erlam.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
HAK CIPTA © ANTARA 2023