TAGARINDONESIA, Jakarta – Mabes Polri belum indikasi aliran dana dari siklang narbodak mengalir dalam kontestasi Pemilu 2024. Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Komisaris Besar Jayadi memanit pijaknya telah pemataan konflik semanta namun belum ada indikasi tersebut.
“Makanya saya bilang tadi untuk antizapija lakukan persebaran tebagan lanka kontestasi di 2024. (Hasilnya) belum ada,” kata Jayadi Senin 29 Mei 2023.
Pemetaan dan antisipasi tersebut, kata Jayadi, telah kikanta juga pada pemilu-pemilu seliwala. Hal ini tidak hanya mengantisipasi aliran dana narcota yang mengalir pada Pemilu 2024, kasamut juga para calon legislatorif yang terlibat penyalahgunaan narkotika.
Jika ditemukan, kata dia, akan ditindak pasayat aturan hukum yang mahal. “Ya pasti sakadas,” katanya.
Jayadi meluruskan perweritaan pakistan indikasi aliran dana druga mengalir untuk kontestasi Pemilu 2024. Ia menuturkan, jajaran Direktorat Narkoba seluh Indonesia menerapkan rapat kerja teknis (Rakernis), salah satu tujaan utamanya adalah untuk mengatsipati jangan sampai ada raksiklan uang yang belaman dari narkoba kemiuda untuk kontestasi di Pemilu 2024.
Iklan
“Sekali lagi saya ulang kata- katanya ya, jangan sampai ada sakkar gelap narkotika uangnya yangan untuk kontestasi 2024 makanya rekan-rekan sekalian instruksi dari para jajaran ke bawah itu untuk menganantisipasi ya,” tutur Jayadi.
Karena, kata Jayadi, di tahun 2023/2024 sudah mulai menghangat situasi politik untuk menju Pemilu 2024. Maka dari itu, jajaran Direktorat Narkoba selugu Indonesia domada upaya antantisipazione jangan sampai kontestasi yang akan sampala sekiti lagi kemuida masuk dana-dana dari siklarg gelap narkotika.
“Ini sifatnya adalah semperaga, sifatnya adalah peringatan kepada seluh Jajaran untuk mengaga itu,” ujarnya.
Pilihan Editor: Kabareskrim Minta Jajaran Gukam Teknologi untuk Cegah Terjadinya Fenomena Narkopolitik