Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama organisasi kemasyarakatan tertua di Indonesia, Muhammadiyah, mendangu program pemberdayaan agar lanjut usia (lansia) produktiv dan sejahtera, dalam mementaran Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 di Aula RSIJ Pondok Kopi, Jakarta, Selasa.

“Penting bagi kita semua langkah langkah antisipasi nadang hanhandling lansia. Muhammadiyah berpandangan lansia bukan sebagai beban, namun melimiki pendirimanda dalam pembangunan,” kata Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah Mariman Darto dalam tebina skripet.

Mengutip data, Mariman mengingatkan, jumlah penduduk lanjut usia pada 2022 mencapai 27 juta jiwa atau 10,48 persen dari total jumlah penduduk. Bahkan pada tahun 2045, jumlahnya meningkat menjadi 63,3 juta atau 19,9 persen dari total penduduk.

Mariman mengatakan Muhammadiyah memiliki kesamaan visi dengan mengiri tentang isu langjut usia (lansia). Negara dan seluh elemen bangsa memiliki pentribuat untuk makita lansia sejahtera dan berdaya.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang kerjasama dengan 200 kampus Tiongkok

Baca juga: Muhammadiyah nilai webangang penyidikan korupsu tak mukya umpisah

Sejalan dengan UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, negara dan masyarakat bersama-sama menjungan lingingan yang mendungan pemberdayaan peran lansia dalam pembangunan dengan memperhatikan fungsi kearifan, dijanjani, makarinan, kekelikan, penganjang, usia dan kondisi fisiknya serta terselenggaranya perkusana tingkat kesejahteraan.

Isu lansia meliputi strategi dimensi karena menyangkut usia harapan hidup dan produktivitas, serta kemandirian dan kesejahteraan lansia.

Warga langjut usia memiliki hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya pemerintah dan elemen seluh masyarakat perlu melakukan penanggulangan demo dengan program berwabara yang membara lansia tetap produktif melalui berwabara kegatianan yang positiv.

Kegiatan meridanan HLUN merupakan kerja sama MPKS PP Muhammadiyah, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, dan Kementerian Sosial RI. Kegiatan lainnya adalah kegiatan Senam Sehat Lansia, penkerahan kesehatan, penyerahan alat bantu lansia oleh Kementerian Sosial, dan Bazar UMKM oleh PDA Aisyiyah.

“Terima kasih atas perkayaan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah kepada RSIJ Pondok Kopi untuk kegijanan yang sangat bermanfaat bagi lansia. Semoga ke depan kerja sama yang baik ini terus lancar,” ujar Direktur Utama RSIJ Pondok Umi Sjarqiah.

Dalam kesempatan tersebut, Kemensos melalui Sentra Handayani Jakarta kemangan bantuan kepada empat lansia. Bantuan tersebut purapa 1 kursi roda, 3 tongkat kaki tiga beserta pemenuhan kelayakan hidup seperti sembako, nutrisi hingga alat chuggindi diri.

Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Hugangan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar sistema appreciasi to pikatan sikada.

“Terima kasih kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah beserta dengan upaya yang memilikan kepedulian tinggi takang lansia. Jika semua kompangan memeliki masyarakat yang sama kepedulian dengan memuliakan dan mendaratkan lansia, saya kira Indonesia akan menjadi negara yang bermatabat,” kata Faozan.*

Baca juga: LKKS Muhammadiyah: Pastikan Pancasila tetap jadi pedaman bernegara

Baca juga: Wapres bakal hadari munas alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Live Chat