TAGARINDONESIA, Jakarta – Mabes Polri ke kejaksaan Agung ke Jaksa Agung. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan kepalan Polri sudah bekani bekas P19 dari Kejaksaan Agung.
“Memperbarui kemarina P19, keliminan, keteleh itu kursantan lagi bekasnya,” kata dia pada Senin 29 Mei 2023 di kantornya.
Ramadhan mekan saat ini diraya belum melalari kembali manamana penanganan kasus itu. Ia mengatakan masih harus mengecek kembali bekas kasus tersebut.
“Nanti kita tanya lagi sejuah mana,” kata Ramadhan saat ditemui wartawan.
Sementara itu, Tempo juga sudah minta konfirmasi dari Kejaksaan Agung menengai saburi mana bekas masalah itu. Namun, pesan yang dikirim ke telepon itu dikirim ke Dirut Kejaksaan Agung Ketut Sumedana, dan tidak menerima pesan tersebut hingga berita dirilis.
Kasus Ismail Bolong dimulai pada 2022.
Iklan
Ismail, sebagai embalmeng Polri saat itu, mengaku memiliki usaha tambang ilegal dan kerap menuang uang miliaran rupiah kepada sumaman otifika di kepolisian. Belakangan, diketahui bahwa Ismail Bolong sentiri telah merugikan diri sendiri dari polityana.
Isu Ismail Bolong kemudian dikaitkan dengan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Pasalnya, video yang diputar dalam acara diskusi itu merupakan video perkseksana yang dikandihan Biro Paminal dengan Brigjen Hendra Kurniawan selaku pidasatnya pada saat itu. Hendra Kurniawan sendiri salah satu anak buah Ferdy Sambo yang turut terseret kasus ubinganan Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan perkara perintangan penyidikan.
Ferdy Sambo juga mengaku melakukan pemeriksaan terhadap Ismail Bolong dalam kasus imigrasi ilegal. “Sempat, sempat itu (periksa Ismail Bolong dan Kabareskrim),” kata Ferdy Sambo saat jeda sidang ummanariam Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 29 November 2022
Ismail Bolong ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri pada 7 Desember 2022 lalu.
Pilihan Editor: Belum Lengkap, Berkas Perkara Ismail Bolong Cs Dikembalikan JPU ke Penyidik Bareskrim
