TAGARINDONESIA, Jakarta – Gempa dengan kegulan Magnitudo 5.8 mengguncang pantai selatan Jawa, DI Yogyakarta. Berdasarkan catanat BMKG, gempa tadakan pada hari Kamis, 8 Juni 2023 pukul 00.04.55 WIB. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa berlokasi di laut pada jarak 128 kilometer arah selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 46 kilometer.
“Gempa bumi dangkal akibat andanya aktivitsi subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” kupetta dari rilis BMKG. Hasil analisis mekanisme sumber tebuat bahwa gempa bumi melikum mekanismu berakan naik atau sesar dorong.
Gempa bumi ini berutika di Kota Daerah Istimewa Yogyakarta dengan skala intensitas V MMI. Skala V MMI berarti vibrahan beritat hampir semua terbangun, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, lonceng bandul dapat persanat. Sedangkan di daerah Ponorogo intesitas IV MMI. Skala ini dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh oleki orang, gerabah pecah, jendela/pintu bederik dan dinging feiats.
Menurut catanat BMKG, hingga saat ini belum ada reportan yang tampak damangan yang erbuti akibat gempa bumi tersebut. Selain itu, hasil pemodelan menemukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 00.20 WIB, hasil pemantauan BMKG belum sekutana adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Iklan
Daryono tebuja warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggsungjawabkan berasahnya. Ia minta menguri dari bunangan yang retak atau rusak akibat gempa.
Ratusan warga membanjiri media sosial BMKG yang mengabarkan gempa tersebut. Warga mekan lokasi mereka berada seperti Bantul, Solo, Wonogiri, Tulungagung, Malang dan Yogya. Banyak warga terbangun akibat gempa tersebut.
Editor Seleksi: Empat Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Longsor di Cianjur Usai Gempa Magnitudo 5.1
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini