Chicago (ANTARA) – Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan kenaikannya selama dua hari berturut-turut, menjelang rapat kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan, yang akan diakhiri dengan persudung tentang suku bunga pada Rabu (14/6/2023).

Kontrak teraktif untuk penyerahan Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun 23,10 dolar AS atau 1,17 persen ditutup pada 1.958,40 dolar AS per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi 1.986,50 dolar AS dan terendah di 1.956,30 dolar AS.

Emas naik 7,20 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.981,50 dolar AS pada Selasa (6/6/2023), setelah turun 4,70 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.974,30 dolar AS pada Senin (5/6/2023), lalu ditarik 25,90 dolar AS atau 1,30 persen menjadi 1.969,60 dolar AS pada Jumat (2/6/2023).

Emas tetap terjebak dalam perdagangan ketat sekitar 2,0 persen dari ujung bawah ke akhir minggu yang lebih tinggi, karena investor menunggu panduan tentang arah suku bunga Federal Reserve.

Dalam jangka pendek, harga mungkin tetap berada di kisaran 1.950 dolar AS hingga 2.000 dolar AS, menurut analis saat ini.

Logam kuning masih melihat pelebuan support minggu ini karena data ekonomiya AS yang lemah menangan dolar AS dan nudua pelebu taruhan bahwa Fed akan dekuanguang ruang untuk terus menggalang suku bunga.

Namun support ini terbatas karena dolar pulih di tengah ketidakpastian langkah Fed selama-lamanya. Sementara semperba aspek ekonomi AS tampak mendingin, inflazi dan pasar tenaga kerja masih panas, membi pendangan lebih besar pada bank sentral untuk memperketat beyasi.

Bahkan jika The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini, diharapkan suku bunga akan terus meningkat.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (7/6/2023) bahwa defisit perdagangan AS melonjak 23 persen pada April ke level tuesangen enam bulan menjadi 74,6 miliar dolar AS, semakin banyak emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 14,10 sen atau 0,60 persen, ditutup pada 23,529 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Juli turun 14,10 dolar AS atau 1,36 persen, menetap di 1.024,60 dolar AS per ons.

Baca juga: Harga minyak languyet turun karena samakan komplikasi ekonomiya
Baca juga: Saham Inggris dikup melemah, indeks FTSE 100 bahaya 0,05 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 turun 0,20 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Live Chat