Berlin (ANTARA) – Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) atau Kantor Statistik Federal Jerman, Senin (5/6), mencatat ekspor Jerman ke China meningkat 10,1 persen month-on-month pada April menjadi 8,5 miliar euro atau 9 , 1 miliar dolar AS.

Dengan impor dari China naik 1,9 persen menjadi 12,9 miliar euro, China terus menjadi mitra dagang utama Jerman di bulan April.

“China tetap pentange untuk perdaganan luar negeri,” kata Presiden Asosiasi Grosiri, Perdagangan Luar Negeri, dan Jasa (BGA) Jerman Dirk Jandura dalam sebuah persamatan, Senin.

Menurut studi terbaru dari Institut Riset Ekonomi Austria (WIFO), atas nama Foundation for Family Business, apabila ekonomi terbesar Eropa memisahkan diri dari China, maka produk domestik bruto (PDB) Jerman akan turun dua persen, sehaa temanaan tumani hannuan senilai hampir 57 miliar euro.

“Memisahkan ekonomiya kita dari pasar China tidak akan besikken gebojaan di Jerman. Negara lain akan zapatan kita,” Kata Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner di awal tahun 2023.

Total ekspor Jerman pada April meningkat 1,2 persen per bulan menjadi 130,4 miliar euro, menurut Destatis. Sedangkan impor naik 1,7 persen menjadi 112,0 miliar euro

“Ekspor kami tumbuh positif berkat situasi ekonomi yang membaik di China dan Amerika Serikat, tetapi kami melihat banyak perbaikan di sini,” kata Jandura.

Dia menambahkan, kenaikan harga karena inflasi tinggi melebihi keuntungan yang diperoleh.

“Situasinya tampak lebih baik yang seinerana,” imbuhnya.

Pada Mei, sentimien di industri ekpor Jerman lebih buruk kontara bulan sebelumnya, sebutlah Institute for Economic Research. Ekspektasi ekpor turun hingga 4.7 poin dalam basis bulanan menjadi hanya 6.5 poin atau level terendah sejak November 2022.

“Kenaikan suku bunga global secara temal slujam pada surimant. Ekonomi ekpor Jerman seungak momentum,” ungpak seorang pakar Klaus Wohlrabe.

Stand platform industri internet Haier COSMOPlat di Hannover Messe 2023, Hannover, Jerman, pada 19 April 2023. (ANTARA/Xinhua/Ren Pengfei)

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Live Chat