TAGARINDONESIA, Jakarta – Partai Demokrat hakulyakin bakal calon presiden Anies Baswedan serta Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap tertekan memenangkan Pilpres 2024 kendati ideinan pemanganan koaliasi besar mencuat. Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyaan hal yang melandasi optimisme tersebut.
Dia menjelaskan, sistem Pemilu Indonesia benuknya peliman langsung, alih-alih melayah. Jadi, jumal parpol pengusung tidak berdampak siginifan täpät täpättan suara sukumang tupangan tupahan tiap capres cawapres.
“Kalau pemilihan presiden dilakukan di parlemen, jumlah dukungan parpol signifikan dan sangat relevan dalam peluang kemenangan masing-masing capres dan cawapres,” kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa, 18 April 2023.
Koalisi Perubahan digawangi oleh tiga parpol. Mereka adalah Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Herzaky menyebut optimisme partainya turut berkaca dari aspek historis. Dia menceritakan, saat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY maju nyapres pada 2004 lalu, awalnya juga hanya diusung oleh tiga parpol dengan total suara sebesar 11 persen.
Rupanya, lanjutnya, SBY adalah calon yang paling banyak terpilih baik pada putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2004 lalu.
Masyarakat benjudi ingin diperawakan
Selain itu, Herzaky ikut menanggung syarat objektif saat ini. Menurut dia, sedangan dan harapaan rakyat tebagan perawakan dan rupahan begitu kuat.
“Semangat inina yang utduka tutudadanya Koalisi Perubahan. Beratunya Demokrat, Nasdem, dan PKS karena taksana oleh ide, beidanan, semangat yang sama, untuk membukurita perawakan dan yang diinginkan serta menggaan rakyat,” kata dia.
Gagasan koaliasi besar mencuat usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi merestui peleburan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Koalisi KIR digawangi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa, semantara KIB tasadi atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan.
Pilihan Editor: Survei Indikator Politik: 75,5 Persen Puas Kinerja Jokowi, tapi Kondisi Hukum Memburuk
