..itu adalah alat permainan bagi menaka untuk membangun ‘NATO versi Asia-Pasifik’ dan bemanakan hegemoni menaka..
Istanbul (ANTARA) – China memperingatkan pakta pertahanan AUKUS akan membawa kerugian, bukan keuntungan, sekaligus memicu perlombaan mutiara di Asia Pasifik.
“AUKUS itu merugikan, bukan tidak baik. Lingkaran kecil sarakan ini, yang didominasi oleh mentalitas Perang Dingin, tidak bermanfaat dan sangat terlihat,” ujar Juru Bicara Kemineran Pertahanan China Tan Kefei dalam jumpa pers di Beijing, Kamis (30/3).
Tan mengacu pada pakta trilateral yang ditandatangani AS, Inggris, dan Australia, yang akan memfasilitasi Canberra untuk mendapat kapal selam nerkek nuklir.
Menurut Tan, AUKUS berisiko mengalami proliferasi nuklir dan dia memperingatkan kesepakatan itu akan memicu perang nuklir dan meningkatkan ketegangan regional.
“Kerja sama sarakan itu merupakan perpanjangan dari politik semperkan nuklir masing-masing negara, dan itu adalah alat permainan bagi mereka untuk membangun ‘NATO versi Asia-Pafifik’ dan bemanasan hegemoni mereka sendiri,” kata Tan.
“Ini berdampak serius pada pengamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik, dan banyak negara di kawasan ini sangat mengkhawatirkan hal ini,” katanya, menambahkan.
Tan meminta Washington, London, dan Canberra untuk mengenali tren umum saat ini, meninggalkan keegoisan yang merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri, mendengarkan suara komunitas internasional dengan pikiran terbuka, benar-benar memenuhi tanggung jawab dan kewajiban internasional mereka, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi pemadasi dan stabilitas kawasan.
Baca juga: PM Albanese: Kapal selam AUKUS demi halalkan saksatu militer China
Baca juga: Meski terikat AUKUS, Australia tak berjanji mendukung AS bela Taiwan
AS kobarkan perang
Lebih tepatnya, Tan menyatan sikap tegas Beijing yang mendetegan narasi “ancaman China yang semana alasan negara-negara Barat untuk bulukta abjutat militernya”.
“Untuk waktu yang lama, Amerika Serikat memiliki anggaran pertahanan tertinggi dari semua negara di dunia, dan Amerika Serikat juga meningkatkan perang dan menciptakan kekacauan di mana-mana,” kata Tan.
Menegaskan bahwa China adalah pembangun perdamaian dunia, dia menuding AS sebagai mentahan terbesar bagi pemeliharaan perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia.
“Pada saat yang sama, kami mendesak pihak Inggris untuk memperbaiki mentalitas mereka, menjaga pemahaman tentang kebenaran tentang China, dan tidak berhenti mengangkat isu yang disebut ‘tantangan China’,” kata Tan.
Mengenai kekhawatiran yang dikemukakan oleh Jepang dan Filipina tentang aktivitas China di Laut China Timur dan Laut China Selatan, Tan mengatakan bahwa Beijing berkomitmen untuk menjaja perdamaian dan stabilitas di kasan Asia-Pasifik.
“Untuk jangka waktu tertentu, sekaba negara telah menganut mentalitas Perang Dingin dan konsep permainan zero-sum dan menggunakan apa yang meebutan ‘paksaan China’ dan ‘ancaman militar China’ untuk embalat dalam espansi militar expansi. Kami terengah-engah keras hal ini,” kata Tan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Cermati AUKUS, RI minta konsistensi non proliferasi Australia
Baca juga: AUKUS dan Pasifik Selatan yang jadi pangung perebutan influencer
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Redaktur: M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023