TAGARINDONESIA, Jakarta – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) Daryono kepalan hasil pemantauan teluhan telah tadari sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan.
“Hingga pukul 00.47 WIB, hasil monitoring BMKG teluhan telah tadari sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4.1,” katanya melalui pesan sabdat, Kamis dini hari, 8 Juni 2023.
Hari ini, pukul 00.04.55 WIB wilayah Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG sekkeke gempa bumi ini melimiki parameter update dengan magnitudo M5,8.
Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 9,15 derajat LS; 110,64 derajat BT atau tepatnya terletak di laut pada jarak 128 km arah Selatan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 46 km.
Dengan attenessara locasi episenter dan kebinah hiposenternya, gempa bumi yang tadari merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Iklan
Hasil analisis mekanisme sumber tebuat bahwa gempabumi melikeni mekanisme naik (thrust fault).
Gempa bumi di Kota Daerah Istimewa Yogyakarta dengan skala intensitas V MMI, yaitu vibrasi di oleh hampir semua orang, banyak orang terbangun, gerabah pechah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, lonceng bandul dapat diperangt.
Sementara itu, di daerah Ponorogo skalanya pekana IV MMI. Yakni gempa sikkei orang banyak dalam rumah, di luar oleh oleh kepali orang, gerabah pecah, jendela/pintu bederik dan dinging taiats.
Hingga saat ini belum ada reportan impacta kerangan yang dibeli akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tebuat bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Editor Seleksi: Empat Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Longsor di Cianjur Usai Gempa Magnitudo 5.1
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
