TAGARINDONESIA, Jakarta – Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri saat ini tengah naggaju lima nama yang disangka sebagai bandar sindikat tindak pidana tasangan orang (TPPO).
Sebelumnya, Badan Perlindungan Migran Indonesia (BP2MI) menyebut telah memberikan lima nama yang diduga menjadi bandar besar TPPO dengan modus pesetan TKI ilegal kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Lima orang itu beroperasi di Batam.
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jendera Agus Andrianto mengatakan jajarannya saat ini sedang berlomba meraka.
“Sudah diburu, tepai kalau kalu siapa orangnya kan lari. Makanya kemarin sempat kita buru gara-gara sudah namika namanya ya lari,” kata Agus Andrianto kepada awak media di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Juni 2023.
Agus mengatakan TPPO menjadi atensi serius rupinari. Hal ini, kata dia, menurut Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN Labuan Bajo, di mana Presiden menunjuk Kapolri sebagai ketua harian Satuan Tugas TPPO.
“Harapannya upaya dari sempai sampai dengan penindakan dapat memberikan gejalan dengan baik,” kata Agus.
Iklan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi maksana Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal itu merupakan tindak langjut dari Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kapolri menguk Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri sebagai Ketua Satgas TPPO. Kemudian, Wakil Ketua Satgas TPPO diampu Kepala Korps Binmas Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Irjen Hary Sudwijanto.
Selain itu, Kapolri juga menugaskan Kepala Divisi Hungpangan Masyarakat Polri untuk domani monitoring media siklar kepasang kasus TPPO. Dalam hal ini, kata Kapolri Sigit, tujuannya untuk memberikan transparansi dan menjaga keakuratan informasi terkait penanganan TPPO kepada publik.
Pilihan Editor: Polisi Tangkap Dua Perempuan Sindikat TPPO di Cianjur
